TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

mobile=only

Chomsky: “Jangan Bunuhi Muslim, Jika Tak Mau Dibunuh”

Monday, October 20, 2014 22:01 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

WASHINGTON (atjehcyber) - Amerika Serikat serta negara-negara Barat yang tergabung dalam NATO melakukan segala cara untuk menghentikan yang mereka sebut ‘teroris’. Bukanlah suatu kebetulan jika yang mereka sebut ‘teroris’ itu, 99,99 persen adalah orang-orang Islam.

Untuk menghentikan ‘teroris-teroris’ itu, maka mereka pun berburu jauh sampai ke Iraq dan Afghanistan.

Namun menurut Prof. Noam Chomsky, seorang ahli bahasa, filsuf, ilmuwan, aktivis politik, penulis dan dosen, serta seorang profesor emeritus linguistik di Massachusetts Institute of Technology, menghentikan terorisme itu hal yang mudah saja. 

Dalam salah satu sebuah pidatonya yang beredar di youtube dan banyak diposting dimana-mana, ada cara efektif untuk menghentikan ‘terorisme’ untuk mengakhiri perang yang tak kunjung selesai. Tidak perlu mengeluarkan biaya besar dan mengerahkan pasukan yang banyak. 

Chomsky mengatakan jika ingin menghentikan ‘terorisme’, maka Amerika Serikat dan Barat, ujarnya harus berhenti membunuh orang-orang Muslim. 

“Jika ingin orang Muslim berhenti membunuh Anda, maka berhentilah membunuh mereka!”

Artinya, Mereka (muslim) akan melakukan tindakan perlawanan, jika dianiaya atau bahkan sampai dibunuh, direnggut harta dan kepemilikannya. 

Dengan kata lain, bahwa bukanlah orang-orang yang dicap ‘teroris’ yang telah memulai pembunuhan-pembunuhan itu. Nah Amerika, sebaiknya dengarkanlah Chomsky.

 [sa/islampos/islamicawakening]
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show