TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

#TAGatjehcyber Home / /

Panglima: Pembunuhan 2 TNI Aceh terkait Jaringan Mafia

Monday, March 30, 2015 19:59 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

2 Anggota intel Komando Militer Distrik 0103 Aceh Utara ditemukan tewas dengan luka tembakan. Penembakan itu diduga dilakukan kelompok bersenjata yang berkaitan dengan kasus penemuan puluhan hektar ladang ganja dan penyitaan sabu saat razia gabungan TNI-Polri di Aceh Utara.

"Ini gerakan sporadis, bukan sistematis. Semua itu dalam konteks pidana. Karena prajurit saya menemukan 3 kali ladang ganja. Ada yang 15 hektar, 8 hektar, dan 1,5 hektar," ujar Panglima Jenderal TNI Moeldoko di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).

"Kemudian mereka (TNI) bergabung dengan kepolisian untuk sweeping dan menemukan sabu. Mungkin mereka terganggu dengan itu," imbuh Moeldoko.

Hingga saat ini, proses identifikasi penembak masih didalami TNI Angkatan Darat. Moeldoko menilai, cara pelaku menghabisi nyawa kedua prajuritnya itu menyiratkan pesan yang jelas untuk aparat penegak hukum di Aceh bahwa kehadiran TNI sangat tidak diharapkan.

"Pesan mereka sangat jelas kepada kita, untuk itu saya juga akan memberikan pesan yang jelas ke mereka. Perintah saya jelas, cari (pelaku) sampai ketemu," tegas Moeldoko.

Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendri ditemukan tewas dalam kondisi badan tengkurap dengan tangan terikat ke belakang dan setengah telanjang, Selasa 24 Maret. Pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka tembak.

"Keduanya ditemukan dalam kondisi terikat dan hanya menggunakan celana dalam. Kedua mayat ditemukan berdekatan dengan bekas luka tembakan di sekujur tubuh," ujar Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto.

Kedua intel itu sempat dikabarkan hilang karena tak kunjung kembali usai menjalankan tugas pemantauan di wilayah Aceh Utara.
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved