TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Belajar dari Negara Terbaik Di Dunia

Monday, November 14, 2011 20:11 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

NORWEGIA dinobatkan oleh Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP) sebagai negara terbaik di dunia, dengan tiga indikator penilaian: tingkat pendidikan, pendapatan per kapita, dan kesehatan masyarakatnya. Rilis tersebut juga mencantumkan Indonesia di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei.

Oleh M. Armiyadi Signori (*

Bagi Norwegia, prestasi ini tidaklah mengejutkan, karena UNDP sudah sembilan kali berturut–turut menabalkan Norwegia sebagai negara yang paling diimpikan manusia sebagai tempat tinggal di dunia.

Berikut ini beberapa fakta menarik tentang kehidupan di Norwegia yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan di negara ini.

Bidang pendidikan, Norwegia menggratiskan seluruh biaya pendidikan pada semua jenjang. Ini juga berlaku bagi warga negara asing yang bersekolah di sini. Misalnya, saya dan lima mahasiswa Aceh lainnya. Bantuan beasiswa yang kami dapatkan dari Pemerintah Norwegia, hanya kami pergunakan untuk biaya hidup.

Kepada mahasiswa juga disediakan kredit pelajar. Artinya, selama mahasiwa menyelesaikan pendidikan, biaya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari seperti penginapan, makanan, dan lainnya mereka dapatkan dari pinjaman bank dan akan mulai membayar cicilan ketika sudah menamatkan pendidikan dan bekerja. Mahasiswa sama sekali tidak tergantung pada dana orang tuanya.

Untuk pendapatan penduduknya, negara ini penganut paham ekonomi sosialis. Ciri khasnya adalah perbedaan pendapatan di antara semua profesi tidak terlalu jauh. Profesor sampai petugas kebersihan bisa hidup layak dari gaji mereka. Apabila profesor menggunakan mobil ke kampus, maka begitu juga dengan petugas kebersihan.

Ciri khas lainnya, pajak tinggi, sehingga yang berpendapatan tinggilah yang membantu warga lainnya.

Bagaimana kalau kita sedang tidak memiliki pekerjaan atau karena alasan tertentu tak mampu bekerja sebagaimana mestinya? Tenang saja, karena pemerintah akan menyubsidi biaya hidup dan membantu kita untuk mendapatkan pekerjaan.


Apabila Anda penduduk Norwegia dan berumur 67 tahun, saatnya mengambil pensiun dan mempergunakan waktu untuk menikmati hidup. Berliburlah ke banyak negara. Pada usia tersebut semua orang akan mendapat gaji pensiun, terlepas apa pun pekerjaan Anda, pegawai negeri, pegawai swasta, pebisnis, atau hanya petani, semua akan mendapat dana pensiun yang layak.

Ini ilustrasi soal gaji. Kawan saya yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit mendapat bayaran 200 kroner (Rp 300.000) per jam. Jadi, kalau sehari ia kerja delapan jam, maka pendapatanya Rp 2,4 juta per hari. Jika ia bekerja pada hari libur atau hari-hari besar, maka pendapatannya akan lebih dari itu.

Untuk bidang kesehatan, Norwegia juga menggratiskan biaya perawatan kesehatan. Saya pernah dirawat enam hari di sebuah rumah sakit. Saya bisa rasakan kualitas pelayanan rumah sakit mereka. Selain biaya rawat inap, obat-obatan, mereka juga menggratiskan ambulans. Untuk makanan, pasien bisa pergi sendiri ke dapur dan makan semau dan sepuasnya, kecuali pasien yang harus tetap berada di atas tempat tidur tentunya atau terkena keharusan diet.

Standar ruangan dan pelayanan sama untuk semua masyarakat, termasuk raja dan keluarganya. Ruangan di rumah sakit tidak menganal perbedaan kelas, tidak ada bangsal ataupun VIP, semua ruangan sama, tergantung kebutuhan pelayanan saja.

Menjadi wanita hamil justru sangat terhormat di negara ini. Negara, selain menggratiskan semua biaya pemeriksaan kehamilan dan persalinan, juga memberikan bantuan kepada setiap ibu yang melahirkan sebesar 35 ribu kroner (Rp 55 juta). Luar biasa. Kapan ya semua itu menjadi kenyataan di Indonesia atau minimal di Aceh?


***
Penulis staf Rumah Sakit Jiwa Aceh,
Aktivis World Achehnese Association, melaporkan dari Norwegia
Serambinews.com/Atjehpost.com
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved