TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

#TAGatjehcyber Home /

Anak Langsa Ciptakan Teknologi Bahan Bakar Air

Friday, February 10, 2012 18:00 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior
WaVe++SMK (Technology)

Adalah anak-anak SMK Negeri 2 Langsa, Aceh, yang membuat alat ini dengan bimbingan dari sang kepala sekolah, Makmur Lingga. Penelitian dan pengembangan alat ini dilakukan sejak 3 tahun lalu, bekerja sama dengan lembaga penelitian bernama Green Energy Institute.

"Alat ini bisa digunakan untuk kendaraan bermotor roda 4 hingga 12," ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa, Makmur Lingga, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (9/2/2012).

Menurut dia, apa yang dilakukan anak-anak SMK ini bukan penemuan baru. Sebab pada 1833 telah dikembangkan oleh ilmuwan Michael Faraday dengan elektrolisa air. Di mana dalam elektrolisa air ada perubahan muatan elektron maupun atom.

"Kita kan butuh peralatan yang tidak sedikit, sehingga kita juga kerja sama dengan perusahaan di Jakarta, Pronto Engineering. Setelah tiga tahun kita kembangkan ternyata membuahkan hasil," lanjut Makmur.

Alat yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor tersebut diberi nama WaVe++SMK. WaVe merupakan singkatan dari Water as a Vehicle's Fuel, mengacu pada fungsi alat tersebut yang menjadikan air sebagai bahan bakar. Nama SMK sengaja dilekatkan pada alat ini sebagai bentuk apresiasi kepada SMKN 2 Langsa sebagai institusi yang telah mengembangkan dan merakit alat tersebut.

"Ini masih belum 100 persen air, baru sekitar 50 persen. Air masih belum jadi bahan bakar langsung. Ke depannya kami ingin mengembangkan bisa air 100 persen jadi bahan bakarnya," tutur Makmur.

WaVe++SMK terdiri dari 5 komponen yakni generator gas, filter, kontrol elektrik, tangki air, dan pengaturan tegangan. Bahan-bahan utama pembuat alat itu adalah stainless steel.

"Ada generator gasnya. Jadi kita campurkan kimia, lalu ada pemanasan dialirkan melalui alat pengubah molekul yang disebut generator gas. Setelah air mengalir lalu diubah gas dan masuk filter, lalu masuk ke intake manipol mesin," paparnya.

Menurut dia, dengan 600 ml air bersih bisa digunakan kendaraan roda empat dan bahkan lebih untuk melaju hingga daya tempuh 2.000 km. Ketika air habis, bisa diisi dengan air biasa.

"Masih tetap menggunakan bensin atau solar, tapi pemakaiannya jadi lebih irit. Selain itu memperbaiki emisi mesin sehingga jadi ramah lingkungan. Bisa membantu mengurangi emisi 20-60 persen," jelas Makmur. (DT)

Minta Bantuan Ke JK

Siswa SMKN 2 Langsa, Aceh, ingin terus mengembangkan alat pengubah air jadi bahan bakar. Sehingga nantinya kendaraan bisa menggunakan 100 persen air sebagai bahan bakar. Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) rencananya akan diminta bantuan untuk membantu mengembangkan.

"Kami berencana meminta bantuan Pak JK, karena Pak JK itu kan sangat membumi. Sehingga kami rasa beliau mau membantu," ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa, Makmur Lingga, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (9/2/2012).

Menurut Makmur, staf JK telah mengetahui kabar anak-anak SMK yang telah membuat alat pengubah air jadi bahan bakar kendaraan roda 4 dan lebih. Dia berharap hal itu memudahkan dirinya untuk bertemu JK dan bisa mempresentasikan hasil karya anak-anak SMK itu.

"Dana riset selama ini dari lembaga luar. Pernah minta ke Direktorat SMK, tapi katanya nggak ada karena SMK tidak hanya di Langsa. Jadi kita cari sendiri. Kita juga tidak boleh terlalu bergantung, harus mandiri," sambung Makmur.

Alat bernama WaVe++SMK ini bisa dipasang di kendaraan beroda 4, 6, dan 12. Untuk mobil yang memiliki roda empat harganya Rp 3,8 juta. Sedangkan WaVe++SMK untuk bus atau truk harganya Rp 4,9 juta. Namun alat ini belum diproduksi secara massal.

"Ini masih belum 100 persen air, baru sekitar 50 persen. Air masih belum jadi bahan bakar langsung. Ke depannya kami ingin mengembangkan bisa air 100 persen jadi bahan bakarnya," tutur Makmur.

Makmur dan para siswa di SMKN 2 Langsa saat ini juga tengah mengembangkan listrik dari gelombang air laut. Mungkin bukan sesuatu yang baru, namun hal ini tetap menjadi sesuatu yang positif bagi para siswa.

"Tamatan kita yang sudah disertifikasi dipekerjakan di bengkel mobil, sepeda motor, perakitan komputer sekolah. Karena kita tujuannya ingin mandiri," ucap Makmur.

WaVe++SMK terdiri dari 5 komponen yakni generator gas, filter, kontrol elektrik, tangki air, dan pengaturan tegangan. Bahan-bahan utama pembuat alat itu adalah stainless steel.

Menurut Makmur, dengan 600 ml air bersih bisa digunakan kendaraan roda empat dan bahkan lebih untuk melaju hingga daya tempuh 2.000 km. Ketika air habis, bisa diisi dengan air biasa.

Alat ini diklaim tak hanya membuat bahan bakar utama awet, tetapi juga memperbaiki emisi mesin. Sehingga alat ini mampu mengurangi emisi sebanyak 20 hingga 60 persen.  (sumber: detik.com)

Terkait :



KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved