TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

#TAGatjehcyber Home /

Neil Amstrong Berbohong soal Pendaratan Bulan?

Monday, August 27, 2012 01:36 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

ATJEHCYBER | Kematian Neil Armstrong pada Sabtu (25/8/2012) disambut duka oleh pihak keluarga dan rekan seperjuangannya seperti Buzz Aldrin. Di sisi lain, kematian astronot pertama yang mendarat di Bulan ini juga menyisakan pertanyaan.

Pertanyaan terbesar adalah apakah benar Neil Armstrong mendarat di Bulan pada tahun 1969? Atau, apakah Badan Penerbangan dan Antariksa NASA serta Neil Armstrong sendiri hanya berbohong pada dunia?

Pada 15 Februari 2001, Fox Television menyiarkan program "Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon?" Menurut program itu, pendaratan di Bulan cuma hoax. Proses pendaratan direkam di studio oleh NASA.

Ada beberapa bukti yang dianggap menunjukkan bahwa pendaratan cuma jadi-jadian, selain fakta bahwa saat itu Amerika Serikat tengah berusaha keras "bertarung" melawan Uni Soviet sebagai menjadi negara pertama yang mengangkasa.

Bukti pertama adalah soal foto astronot. Dalam acara tersebut, diungkapkan bahwa foto astronot seharusnya dilatari oleh bintang dan benda langit lain. Tapi, latar itu tak ada.

Kedua adalah soal bendera Amerika Serikat yang berkibar. Diketahui, di Bulan tidak ada angin. Tanpa angin, seharusnya kibaran bendera itu tak ada. Demikian juga disiarkan pada program itu.

Berkas:AldrinFlag1a.jpeg
Foto yang menunjukkan tangan Aldrin sedang memberi hormat
terhadap bendera Amerika (terlihat ujung jarinya menyembul
sedikit di depan helmnya)
foto yang menunjukan tangan Aldrin telah diturunkan. Sembulan
di depan helm sudah tidak terlihat lagi.
Gambar animasi hasil gabungan dua foto, terlihat Aldrin dan arah
pemotretan berubah namun posisi bendera dan kerutannya sama.
Anehnya, bendera tetap tidak berkibar.

Teori konspirasi itu sempat membuat "panas". Buzz Aldrin, salah satu astronot yang terlibat misi Apollo 11 memukul wajah Bart Sibrel, pembuat film yang ditayangkan di Fox itu. Sibrel meminta Aldrin bersumpah di atas Alkitab bahwa ia pernah mendarat di Bulan.

Beberapa lama setelah program itu, Badan Penerbangan dan Antariksa NASA mengeluarkan pernyataan resmi di situs webnya. Intinya, NASA mengatakan bahwa pendaratan di Bulan benar adanya.

Dalam pernyataan bertajuk "The Great Moon Hoax" tanggal 23 Februari 2001, NASA menerangkan beberapa hal yang dipertanyakan dalam program Fox serta menyajikan bukti pendaratan di Bulan.

Soal tak adanya bintang, misalnya, NASA menyatakan bahwa hal yang sama pun bisa terjadi pada foto yang dibuat di Bumi. Kamera sulit mengabadikan spacesuit yang terang dan bintang yang relatif redup sekaligus dalam satu foto.

Tentang bendera, NASA menyatakan bahwa kibaran tak selalu diakibatkan oleh angin. Saat menancapkan bendera di tanah Bulan, astronot memutar tiangnya. Hal ini pasti akan mengakibatkan bendera berkibar.

NASA juga menyatakan bahwa para astronot tidak kembali ke Bumi dengan tangan kosong. Astronot membawa batuan Bulan yang bisa dibuktikan memiliki karakteristik berbeda dengan batuan Bumi.

Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan permukaan
bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan
kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna,
apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi.

Salah satu batuan bulan yang dinamai Big Mulley memiliki kawah-kawah kecil bekas tumbukan meteoroid. Ada juga bukti kimia pada batuan yang menunjukkan adanya reaksi zat pada batuan saat terpapar sinar kosmik. Ini tak terjadi di Bumi yang punya atmosfer.

NASA hingga saat itu terus menyajikan bukti-bukti lain. Contoh, wahana Lunar Reconaissance Orboitter yang kini mengorbit Bulan menyajikan adanya Lunar Modul (LM) serta alat pembantu dalam gelap, Passive Seismic Experiment Package (PSEP) dan Laser Ranging RetroReflector (LRRR), yang digunakan dalam misi Apollo.

Selain itu, ditunjukkan pula jejak sepanjang kurang lebih 50 meterdi West Crater, arah timur dari Lunar Modul. Jejak itu adalah perjalanan yang tak direncanakan dalam dua setengah jam akhir misi Apollo.

Nah, apakah NASA benar-benar mendarat di Bulan? Atau, NASA dan Neil Armstrong beserta rekannya hanya berbohong? Apakah benar teori konspirasi itu? Atau teori konspirasi itu sendiri yang justru merupakan konspirasi? Jawaban ada pada anda...

Gambar:wikipedia/artikel: Kompas
Like → Tweet :
Join → Follow :
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved