TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Kisah Nelayan Aceh Penyelamat Pengungsi Rohingya

Saturday, May 16, 2015 23:30 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior
Ar Rahman atau biasa disapa Pak Do, ialah salah satu nelayan Aceh yang turut membantu proses evakuasi para pengungsi Bangladesh dan Myanmar.

Beberapa pengungsi melompat ke laut dan berteriak 'Allahu Akbar' 
begitu mereka melihat nelayan-nelayan Aceh yang 
berupaya menyelamatkan mereka.

Hampir 800 pengungsi Bangladesh dan Rohingya dari Myanmar diselamatkan oleh kapal nelayan di Aceh pada Jumat (15/05) lalu, setelah sempat dihalau oleh TNI AL dan Angkutan Laut Malaysia pada awal pekan ini.

Salah satu nelayan dari Kota Langsa, Ar Rahman, mengatakan mendapatkan informasi dari radio komunikasi mengenai kapal yang hampir tenggelam di perairan Aceh Timur.

"Lalu saya dan kawan-kawan menuju lokasi untuk menolong mereka. Ketika sampai di sana kami melihat ratusan orang, laki-laki dan anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia. Ketika melihat kami laki-laki melompat ke laut dan berenang, sedih kami melihatnya," jelas Ar Rahman yang biasa disapa Pak Do.

Ar Rahman mengatakan perempuan dan anak-anak bertahan di kapal yang oleng sebelum dievakuasi.

"Laki-laki melompat ke laut sambil histeris dan berteriak Allahu Akbar. Mereka meminta tolong dengan bahasa mereka," jelas Ar Rahman lansir BBC Indonesia.

Proses evakuasi para pengungsi ke pelabuhan Kuala Langsa kala itu dilakukan oleh lebih dari enam kapal nelayan dari Langsa.

Sebanyak 421 pengungsi merupakan warga Bangladesh yang semuanya laki-laki. Sementara pengungsi Rohingya berjumlah 256 orang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak.

Mohamad Rofiq, pengungsi Rohingya dari Myanmar, mengatakan ketika ditolak masuk ke perairan Indonesia dan Malaysia, mereka diberi bekal makanan dan bahan bakar oleh angkatan laut kedua negara.

"Makanan hanya sedikit dan kami berikan untuk bayi terlebih dahulu. Kami sangat kelaparan dan lelah setelah terombang ambing di laut selama empat hari," ungkap pria berusia 21 tahun itu.

Mohamad Rofiq, pengungsi etnik Rohingya asal Myanmar, memulai perjalanan dari Bangladesh ke Malaysia dua bulan lalu. Namun, kini dia terdampar di Aceh.

Rofiq mengaku sempat mengungsi ke Bangladesh melalui jalan darat yang berbatasan dengan Myanmar.

Di sana, dia bertahan selama beberapa tahun sampai mendapatkan kartu pengungsi dari Badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi (UNHCR).

Dua bulan lalu dia memulai perjalanan dari Bangladesh menuju Malaysia melalui laut.

"Kami berada di laut selama dua bulan ke Malaysia, lalu ke Thailand dan bertahan di perairan negara itu selama kurang dari dua bulan. Kemudian kami disatukan ke kapal yang lebih besar menuju Malaysia. Tetapi di perjalanan kapten kapal meninggalkan kami," jelas Rofiq.

Rofiq mengatakan keluarganya masih berada di pengungsian di Bangladesh.

Gelombang kedua

Ratusan pengungsi masih ditempatkan di gudang Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa. Di antara mereka, puluhan orang dilarikan ke rumah sakit karena kekurangan makanan dan menderita dehidrasi.


Gelombang pengungsi ini merupakan yang kedua tiba di Aceh dalam satu pekan ini. Sebelumnya hampir 600 pengungsi terdampar di Lhoksukon dan kini menempati lokasi pengungsian di Tempat Pelelangan Ikan Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang, Aceh Utara.

Diperkirakan gelombang pengungsi masih akan berdatangan karena ada ribuan pengungsi yang berada di laut.

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah kapal yang mengangkut para pengungsi ini. Namun PBB meminta Indonesia dan Malaysia tidak menolak kedatangan mereka.

BBC
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved