TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

#TAGatjehcyber Home / / / /

“Kami tak Cari Kekayaan, Ingin tinggal di Aceh cukup Beribadah & baca Qur'an”

Saturday, June 06, 2015 19:42 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior
Muhammad Husein, 29 tahun, (kiri) warga rohingya yang diundang dalam konser Rafly Lhoksukon, Aceh Utara, Jum’at.

Salah seorang pengungsi Rohingya, Muhammad Husein, 29 tahun, diundang menyaksikan konser Rafly di Lapangan Simpang Landeng, Lhoksukon, Aceh Utara, Jumat, 5 Juni 2015, sore.

Husein menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah banyak membantu mereka sesama muslim.

“Terima kasih, terima kasih banyak,” kata Muhammad Husein saat menyampaikan kata sambutan di panggung konser Rafly di Lapangan Exxon Mobil Simpang Landeng, Lhoksukon, Aceh Utara, Jum’at sore 5 Juni 2015.

Husein menyampaikan, mereka ingin tinggal di Aceh cukup bisa untuk beribadah dan mengaji saja. Tidak perlu kaya dan tidak mau tinggal di luar negeri.

“Kami hanya ingin tinggal untuk bisa mengaji saja, cukup itu,” lanjut husen sambil menangis.

Diceritakan apabila di negeri mereka tidak ada lagi waktu mengaji dan beribadah. Al Quran dibakar.

Husein menangis terisak lantaran merasa terharu dengan sambutan mulia masyarakat Aceh. Ia lantas menceritakan kondisi kehidupan etnis Rohingya yang mendapat perlakukan diskriminatif dari Pemerintah Myanmar.

“Di kampung sana, kita tidak boleh baca quran, tak boleh salat. Dia orang (di Myanmar) banyak bakar quran, buang quran. Kita tidak tahan. Kalau ketahuan ada ustadz ditangkap,” ujar Husein yang disambut pekikan “Allahu Akbar”.

Itu sebabnya, Husein melanjutkan, pihaknya kini teramat senang lantaran berada di tengah umat muslim Aceh.

“Sini sama-sama muslim, boleh duduk kumpul-kumpul, boleh shalat, baca quran dengan tenang,” katanya.

“Di Aceh ini banyak orang sayang sama kita, sama-sama muslim. Tapi di kampung sana (Myanmar) dia orang jahat sama kita, disiksa kita, dibunuh. Kita hanya mau hidup, bukan untuk jadi orang kaya. Kita mau hidup, lima waktu salat sama baca quran saja. Terima kasih banyak, terima kasih orang Aceh,” ujar Husein lagi.

Banyak pengunjung yang menghadiri konser Rafly yang sempat menumpahkan air mata massa dengan lagu Aneuk Yatim. Beberapa media international turut meliput acara ini.

Konser amal bertajuk “Syiar Syair Peumulia Jamee Bersama Rafly Peduli Rohingya” itu menyedot ribuan pengunjung dari Aceh Utara dan Lhokseumawe.

sumber: waspada/portalsatu
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved