TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Quilliam, Kisah keberanian Muslim pertama di Inggris

Thursday, June 18, 2015 22:29 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

Seorang pakar hukum Inggris, putra seorang pendeta gereja Metodis, William Henry Quilliam, yang membuka Insititut Muslim Liverpool pada 1889, disebutkan sebagai orang Inggris pertama yang masuk Islam.

Dua tahun sebelum membentuk lembaga itu -yang kemudian dijadikan masjid- William Henry masuk Islam dan mengubah nama menjadi Abdullah.

Institut Muslim Liverpool di Merseyside itu baru-baru ini dibuka lagi setelah dipugar dan dijadikan masjid yang dapat menampung 20.000 orang.

Jahangir Mohammed dari Masyarakat Abdullah Quilliam mengatakan Quilliam menunjukkan keberaniannya untuk pindah agama setelah ia bertolak ke Moroko.

"Dalam perjalananya, ia meliat jemaah haji yang baru kembali beribadah dan ia melihat bagaimana damainya mereka saat sembayang," kata Mohammed.

"Seorang kolega Muslim kemudian menerangkan bahwa Islam adalah kelanjutan agama sebelumnya, Yudaisme, Kristiani. Semua penjelasan dianggap logis dan ia menjadi seorang Muslim saat itu."

"Saat ia kembali, ia memutuskan untuk mempromosikan Islam yang saat itu dianggap sebagai agama setan, jadi langkah dia sangat berani."

Bermula di Moroko

Humayun Ansari, profesor tentang sejarah Islam dari Universitas Royal Holloway, London, mengatakan kehidupan yang disaksikan Quilliam di Moroko sangat menarik baginya.

"Ia merasa bahwa orang di sana hidup sederhana, dengan mengangkat moral dan ada suasana solidaritas, baik kaya maupun miskin," kata Ansari.

"Hal itu merupakan sesuatu yang sangat penting baginya."

Quilliam mengajak sekitar 600 orang untuk masuk Islam.

Namun Ansari mengatakan keputusan untuk pindah ke Islam bukan pilihan sederhana bagi Quilliam.

"Islam pada abad ke-19 dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima," tambah Ansari.

"Jadi sangat tidak wajar bagi seseorang dari latar belakang seperti itu untuk pindah agama."

Media Muslim pertama

Karya Quilliam ditanggapi dengan kemarahan dan juga kebencian.

Jahangir Mohammed mengatakan kebencian dan kemarahan orang terhadap Quilliam semakin meningkat setelah ia mendirikan masjid dan upayanya untuk pindah agama berhasil.

"Ia berhasil mengajak 200 warga lokal dan 600 orang di seluruh Inggris untuk pindah agama dan ia menghabiskan banyak waktu melakukan syiar tentang Islam dan bahwa Islam bukan agama setan," kata Mohammed.

"Karena ia berhasil dan warga Kristen pindah ke Islam, banyak yang memusuhinya."

"Orang datang dan menyerangnya. Mereka melempar kepala babi, silet, batu. Sejumlah di antara mereka dipicu oleh para pendeta, dan sebagian lain oleh media, namun ia tetap menghadapinya."

Jahangir Mohammed mengatakan Qulliam mendirikan media Muslim pertama.

Serangan ini dihadapi Quilliam dengan mendirikan "media Muslim pertama".

"Ia menanggapi serangan itu di media dan memproduksi karya jurnalisme Muslim pertama," tambah Mohammed.

"Ia mendorong warga Muslim untuk menulis dan angkat bicara. Ia mengajukan petisi ke Ratu Victoria agar pandangannya didengar."

Tulisannya menjadi bacaan penting dan salah satu bukunya Faith of Islam memiliki tiga edisi yang diterjemahkan dalam 13 bahasa.

Buku itu sangat populer dan bahkan Ratu Victoria juga memesan buku itu untuk dirinya dan juga untuk cucu-cucunya.

Profesor agama dari Universitas Hope Liverpool, Ron Geaves, mengatakan bukan hanya tulisannya yang membantu mengubah pandangan publik tentang Islam.

Pemimpin Muslim Inggris

Ia mengatakan Quilliam mencari tahu mengapa Islam tidak populer di antara publik Inggris dan menangkatnya dalam khotbah di masjid untuk mengatasi masalah itu.

"Ia mempresentasikan Islam dalam cara yang sangat rasional dan menarik bagi warga pada zaman Victoria yang saat itu sangat memperhatikan sisi ilmiah."

Karya Quilliam menjadikannya diangkat sebagai Sheikh ul-Islam untuk Kepulauan Inggris oleh penguasa Ottoman Sultan Abdul Hamid II pada 1894 dan diakui oleh Shah Persia serta Emir Afghanistan sebagai pemimpin Musim Inggris.

Institut ini juga menjadi perpustakaan dan juga madrasah.

Namun tingginya intoleransi agama menyebabkan Quilliam dan para pengikutnya akhirnya pindah dari Inggris ke Istambul pada 1908.

Ia kembali lagi ke Inggris dengan nama Haroun Mustapha Leon dan menetap di Woking, sampai ia meninggal pada 1932.

Pada tahun 1999, kelompok Muslim dari Merseyside mendirikan Masyarakat Abdullah Quilliam untuk mempertahankan peninggalannya.

Jahangir Mohammed mengatakan Quilliam adalah panutan bagi Muslim di Inggris.

"Masjid ini sangat penting karena merupakan masjid pertama di Inggris. Pusat aktivitas Islam pada zaman Ratu Victoria dan lahirnya Islam di Inggris."

"(Quilliam) menunjukkan bahwa merupakan sesuatu yang mungkin untuk menjadi Muslim di negara ini. Ia adalah panutan," kata Mohammed.

Plakat mengenang kehidupan Quilliam dipasang di masjid di Liverpool.

KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved