Pakar terorisme Universitas Indonesia, Solahudin, menyatakan sudah lama tahu ada polisi asal Jambi bernama Brigadir Syahputra yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriak (ISIS). Brigadir Syahputra kini dikabarkan tewas dalam pertempuran di Tal Tamr, Suriah, melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Solahudin juga membenarkan adanya kabar bahwa selain Syahputra, seorang anggota TNI pun bergabung dengan ISIS.
“Saya enggak tahu nama anggota TNI (yang bergabung dengan ISIS). Tapi orangnya ada, gambarnya ada, pengakuannya ada,” kata Solahudin di ikutip ACW darCNN Indonesia, Rabu (1/7).
Solahudin enggan membeber soal pengakuan dan gambar anggota TNI tersebut lebih lanjut, namun menegaskan kabar bergabungnya tentara Indonesia ke ISIS bukan hal baru baginya.
Solahudin tak tahu persis motif polisi dan tentara RI itu bergabung dengan ISIS. Dia juga tak tahu ditempatkan sebagai apa mereka pada pasukan ISIS. Namun, menurut Solahudin, ISIS tidak membeda-bedakan latar belakang profesi para calon anggotanya.
“Semua disamakan. Setelah dua minggu dilatih baru dilihat dan dibagi dalam kategorisasi,” ujar Solahudin. Satu hal yang jelas, kata dia, mereka semua bergabung dengan ISIS untuk berperang.
Bgrigadir Syahputra merupakan anggota Polres Batanghari, Jambi. Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Syahputra menghilang sejak Februari.
Dia meninggalkan wasiat berisi permintaan untuk menghibahkan seluruh hartanya kepada si anak. Syahputra juga menceraikan istrinya. Dia lantas mengundurkan diri dari Kepolisian dan berangkat ke Malaysia.
Dilansir situs azzammedia, Syahputra di Suriah mengganti namanya menjadi Abu Azzyn Al Indunisiy. Di situs itu terlihat foto Syahputra saat mengenakan baju loreng cokelat dan penutup kepala hitam, berdampingan dengan foto dirinya saat masih menjadi polisi.
JOIN