TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Simpan lagu anti-Assad di Ponsel, Remaja 14th ini Dibunuh Tentara Bashar

Saturday, December 19, 2015 07:00 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior



Ahmad Al-Musalmani menangis saat minibus yang dia tumpangi dihentikan oleh militer rezim Bashar al-Assad dalam perjalanan di wilayah antara Libanon dan Suriah.

Ditanya oleh militer mengapa dia menangis, remaja 14 tahun itu menjawab, "saya menangis karena ibu saya meninggal."

Ahmad digeledah. Tentara intelijen Angkatan Udara Suriah memeriksa dompet, kantung dan telepon selulernya. Benda terakhir itu yang membuatnya kehilangan nyawa.

Menurut penumpang lainnya dalam bus tersebut yang diwawancara oleh lembaga Human Rights Watch, dalam ponsel Ahmad terdapat lagu penentangan terhadap Assad, membuat dia berakhir di tahanan.

"Binatang kamu," kata tentara berteriak pada Ahmad, terus menyumpahinya sambil menyeret pemuda itu ke ruang interogasi. Minibus tidak mau menunggunya dan berlalu.

Sejak itu tidak diketahui keberadaan Ahmad. Dua tahun kemudian, foto Ahmad ada dalam salah satu dari puluhan ribu lembar foto korban kekerasan aparat Suriah.

Ahmad tewas akibat disiksa. Dalam foto terlihat mulutnya mengeluarkan buih, lebam dan memar ada di sekujur tubuhnya. Salah satu dari lima foto yang dimuat HRW, terlihat memar terbanyak ada di bagian tangannya, beberapa di wajah.

Foto-foto itu diserahkan oleh seorang fotografer asal Suriah yang membelot. Pria yang memiliki nama samaran Caesar itu memoto mayat-mayat itu sendiri, menjadi bukti Assad telah memerintahkan pembunuhan terhadap para penentangnya.

Ada 28 ribu foto yang diserahkan Caeser pada Januari 2014. Foto-foto ini sekaligus mengonfirmasi nasib 7.000 orang Suriah yang hilang di penjara.

Beberapa jasad para tahanan terlihat kurus kering kerontang, seperti tidak diberi makan sejak lama. Lebam terlihat jelas di tubuh mereka yang sebagian besar tidak ditutupi sehelai benang pun.

Ahmad salah satu dari mereka. Dia sebenarnya sempat dikirim ke Libanon oleh keluarganya pada 2011 setelah perang sipil pecah. Kakaknya, Shadi, tewas tertembak tahun 2011 dalam aksi protes anti-Assad di Daraa.

Dia kembali ke Suriah untuk menghadiri pemakaman ibunya yang meninggal karena sebab alamiah pada 2012.

Pamannya, Dahi Al-Musalmani, yang merupakan hakim di Suriah selama 20 tahun coba mencari keponakannya. Setelah lima bulan berlalu tanpa kabar, akhirnya Dahi memutuskan membayar orang dalam pemerintahan untuk membantu mencari Ahmad.

Menurut Dahi, dalam video yang dirilis HRW, dikutip oleh Independent, Kamis (17/12), Ahmad masih hidup di tahanan intelijen Angkatan Udara Suriah di Zablatani.

Namun agar dia bisa bebas, Dahi mengaku harus rogoh kocek hingga 600 ribu pound Suriah atau lebih dari Rp37 juta. Dahi harus menjual tanah agar bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Dia dijanjikan Ahmad akan bebas 10 hari kemudian, namun remaja itu tidak kunjung pulang.

Saat foto-foto Caesar dirilis, Dahi mengaku langsung mencari di bagian dokumentasi Angkatan Udara. Dia menemukan lima foto jasad Ahmad, tertanggal Agustus 2012, tepat di bulan dia ditahan.

"Saya mencari dia selama 950 hari. Saya menghitung setiap harinya. Saat ibunya sekarat, dia berkata pada saya: 'Saya titipkan dia untuk kamu lindungi.' Perlindungan seperti apa yang bisa saya berikan?" kata Dahi kepada HRW.

Dalam laporan setebal 86 halaman, HRW mengidentifikasi beberapa jasad dan mencari tahu penyebab mereka tewas, salah satunya Ahmad.

HRW mewawancara 33 kerabat dan kawan dari 27 korban yang telah dipastikan identitasnya, 37 mantan tahanan yang melihat sendiri penyiksaan, dan empat pembelot yang pernah bekerja di penjara Assat atau rumah sakit militer.
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved