MOSKOW – Rusia kembali menuduh Turki menjadi penyuplai senjata bagi militan IS/ISIS. Bahkan, Duta Besar Negeri Beruang Merah untuk PBB Vitaly Churkin telah mengumpulkan dan menyerahkan kepada Dewan Keamanan PBB data suplai persenjataan serta peralatan militer ilegal Turki ke kelompok militan ISIS.
Churkin mengklaim pengiriman senjata itu dilakukan di bawah pengawasan Dinas Intelijen Turki. Total nilai suplai material persenjataan dari Turki kepada ISIS mencapai USD1,9 juta atau setara dengan Rp24,9 miliar.
“Total suplai ke teroris lewat Turki pada 2015 sebagai berikut: 2.500 ton ammonium nitrate senilai USD788 ribu; 456 ton potassium nitrate senilai USD468 ribu; 75 ton bubuk aluminium senilai USD496 ribu; sodium nitrate senilai USD19 ribu, glycerine senilai USD102 ribu; dan asam nitrat senilai USD34 ribu,” tulis Churkin dalam surat kepada PBB, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (2/4/2016).
Pria 64 tahun itu juga telah meminta dilakukan investigasi dalam cakupan lebih luas oleh dunia internasional terhadap hubungan Turki dengan ISIS. Russia Today juga pernah melaporkan Ankara terlibat dalam perdagangan minyak ilegal dan penyelundupan hasil penjarahan artifak bersejarah dengan ISIS.
Pada penghujung 2015, militer Rusia juga pernah merilis bukti-bukti, termasuk citra satelit, yang menunjukkan sejumlah truk tanker berisi minyak menuju Turki dari area yang dikontol ISIS di Suriah.
JOIN