TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Pacarnya dilempar IS dari Gedung, Gay Suriah ini mengadu di video

Friday, May 13, 2016 17:40 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior



ISTANBUL – Seorang pria gay asal Suriah menunjukkan kebenciannya terhadap militan Islamic State (ISIS). Sabat mengaku sangat membenci ISIS yang membunuh kaum gay dengan cara melempar mereka dari gedung tinggi hingga mati.

“Saya hanya ingin menunjukkan bahwa kaum gay Suriah tidak hanya bagaikan mayat yang dilempar dari gedung oleh ISIS. Kami memiliki mimpi serta ide dan kami ingin hidup. Tentu kami gugup tapi kami sangat antusias. Kami ingin Mr. Gay Suriah melakukan sebuah pemberdayaan,” kata Sabat, seperti dilansir dari Express, Kamis (12/5/2016).

Pacar Sabat, Zakaria, dieksekusi oleh ISIS. Kelompok militan itu lalu mengirimkan video eksekusi pria berusia 24 tahun tersebut kepada keluarga dan kerabatnya.

Pria yang bekerja sebagai penata rambut itu mengaku tidak bisa berkata-kata, ketika melihat "kekasih" yang sudah empat tahun bersamanya tewas.

Hussein Sabat dan empat pria gay lainnya kemudian sengaja ikut ambil bagian dalam sebuah "kompetisi untuk melawan teror" di Istanbul, Turki. Setiap peserta kompetisi wajib menunjukkan keahlian mereka selama tiga menit.

Sabat sendiri muncul sebagai pemenang dalam kontes bakat tersebut. Dalam pidato kemenangannya, dia menceritakan penderitaan yang harus dialami kaum gay di tanah Arab.

“Saya menjadi karakter berbeda ketika berbicara dengan Ibu Zakaria pada saat pemakaman tentang kesulitan menjadi penyuka sesama jenis. Saya hanya mengenakan jins dan kaus. Satu-satunya yang kurang hanya hijab,” ujarnya setengah berkelakar.

Sabat meninggalkan Suriah pada 2014, ia kini tinggal di Istanbul, Turki. Sabat mengaku mendapatkan penyiksaan karena orientasi seksualnya. Bahkan, sembilan bulan lalu, dia disiksa oleh sekelompok orang.

“Semua orang takut dengan ISIS tetapi itu tidak menghentikan hidupku. Saya tidak akan membiarkan mereka menjadi penghalang dan saya benci mereka lebih dari rasa takut saya,” tutupnya.

KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved