TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

PM Israel bersedia bertemu Presiden Palestina kapan saja

Thursday, May 05, 2016 18:18 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior



Jerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (4/4) mengatakan, ia bersedia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, saat menanggapi pernyataan yang dikeluarkan Abbas pekan lalu dan disiarkan televisi.

"Beberapa hari lalu, di televisi israel, saya mendengar Presiden Abbas mengatakan bahwa jika saya mengundang dia untuk bertemu, ia akan datang," kata Netanyahu kepada Menteri Luar Negeri Ceko Lubomir Zaoralek dalam satu pertemuan di Jerusalem.

"Saya mengundang dia lagi. Saya telah menjelaskan jadwal saya pekan ini," kata Netanyahu, di dalam pernyataan yang disiarkan kantornya, sebagaimana dikutip Xinhua.

Netanyahu menekankan hal pertama dalam agenda ialah diakhirinya "kegiatan hasutan Palestina untuk membunuh orang Israel".

Ia merujuk kepada kerusuhan selama enam bulan oleh warga Palestina, termasuk penikaman yang sering terjadi, penembakan, dan serangan dengan menabrakkan mobil --yang merenggut 28 nyawa warga Israel.

Pada saat yang sama, sedikitnya 190 orang Palestina tewas oleh tembakan Israel, kebanyakan di tengah serangan dan upaya serangan, kata penguasa Yahudi.

Pernyataan Netanyahu tersebut dikeluarkan setelah wawancara oleh televisi Israel Channel 2 dengan pemimpin Palestina. Dalam wawancara itu, Abbas mengatakan ia bersedia bertemu dengan Netanyahu untuk mewujudkan kesepakatan perdamaian.

"Saya masih mengulurkan tangan kepada Netanyahu sebab saya percaya pada perdamaian. Saya percaya orang Israel mengingini perdamaian dan orang Palestina menghendaki perdamaian," kata Abbas.

Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam Perang Timur 1967 dan telah menguasai kedua wilayah tersebut sejak saat itu, dalam tindakan yang dikutuk oleh masyarakat internasional.

Beberapa babak pembicaraan perdamaian untuk mengakhiri pendudukan tersebut telah gagal. Babak pembicaraan paling akhir membentur kebuntuan pada April 2014 mengenai perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan pemerintah persatuan antara faksi Fatah dan HAMAS.

(ANTARA News)
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved