TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

#TAGatjehcyber Home / / /

Biksu Radikal Burma Trauma dengan Indonesia, Kok bisa?

Wednesday, May 27, 2015 04:11 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

Akar masalah dari Rohingya adalah rezim militer yang tengah berlangsung di negara Myanmar. Rezim tersebut yang membuat etnis Rohingya tak memiliki kewarganegaraan. Kekejaman yang dilakukan mereka menjadi sorotan publik mancanegara.

Bukan hanya itu nasib umat Rohingya pun terkatung-katung dengan mengungsi keberbagai penjuru dunia seperti Indonesia dan juga Arab Saudi.

Konflik Rohingya tidak dapat dipisahkan dari latar belakang sejarah, corak keagamaan, dan psikologi budaya kedua kelompok yang berseteru. Saat ini gelombang pengungsi Rohingya telah mencapai lebih dari 12 ribu jiwa di Indonesia.

Hadirnya biksu Ashin Wirathu dikenal sebagai sosok radikal yang menyeruakan kebencian terhadap keberadaan Muslim di Myanmar, tak pelak majalah Time maupun New York Times pun melabeli Ashin Wirathu sebagai Osama Bin Laden versi Burma.

Penyebab sang biksu kejam lantaran dipicu dari trauma dengan negara Indonesia yang dahulunya terkenal sebagai penganut agama Buddha terbanyak yang lambat laun tergerus akan hadirnya umat Islam di bumi Nusantara.

"Biksu ini (Ashin Wirathu) mempunyai trauma yang tinggi terhadap Indonesia. Dirinya memiliki dendam kepada umat Islam, dan takut penganut agama Buddha menjadi terkikis di negara Myanmar seperti yang terjadi dulu di Indonesia," ujar Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas , Jumat (22/5).

Sementara itu, Ilyas menambahkan agar umat Muslim Indonesia menahan diri agar tidak tersulut dengan adanya permasalahan yang terjadi di Myanmar.

"Sentimen Buddha jangan di balas di sini, umat Islam tak mengajarkan balas dendam dan juga menghukum yang lemah tanpa belas kasih," ujarnya.

ROL
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved