TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Pengalaman Pahit Tsunami, Modal Nelayan Aceh Selamatkan Rohingya

Monday, June 01, 2015 20:27 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior

Tsunami melanda Aceh pada 2004 silam, menyebabkan ribuan orang meninggal dan lebih dari puluhan ribu orang kehilangan harta benda. Pengalaman pahit itu menjadi modal Aceh membantu pengungsi Rohingya.

Bara kasih tak boleh padam, meski beragam cerita baru berebut perhatian. Muslim Rohingya pencari suaka yang kini berada di Aceh, setelah belasan hari di penampungan, mulai mereguk ketenangan, setelah hampir tiga bulan terombang ambing di lautan, ketika semua negara menolak pencari suaka ini.

Tanah Aceh menjadi bumi harapan bagi para pengungsi Rohingya. Melalui uluran tangan para nelayan Negeri Serambi Mekah ini, ribuan pengungsi dapat diselamatkan.

Kebaikan hati rakyat Aceh muncul lantaran pernah mengalami kejadian serupa yang mengusik jiwa kemanusiaan, yaitu bencaan tsunami pada 2004 silam. Hal ini menjadi modal bagi rakyat Aceh untuk tidak pernah mau lepas tangan melihat saudaranya mengalami penderitaan.

"Kami belajar banyak dari tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 silam. Warga Kecamatan Seunuddon saat itu seribuan jiwa meninggal. Yang hidup kehilangan harta benda dan rumahnya, menerima banyak bantuan dari mana-mana, berbulan-bulan. Sekarang, datang Rohingya ke sini. Kami merasa Allah mempersaudarakan kami dengan mereka," ujar nelayan asal Desa Matang Puntong, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Geusyik Mansur, dikutip ACW dari act.id, Senin, 1 Juni 2015.



Desa Meunasah Sagoe dan Desa Matang Puntong Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Dua desa ini menoreh sejarah tersendiri. Diakui atau tidak, para warga desa inilah pengetuk pintu hati dunia sampai membuka mata ihwal nestapa ‘manusia kapal’ – Muslim Rohingya yang terusir dari Myanmar.

Tak sekadar makan-minum yang mereka nikmati, wangi sabun dan sampo, pun pakaian bersih, shalat berjamaah dan melantunkan ayat-ayat suci al Quran mereka peroleh selayaknya manusia bebas.

Itu semua hanya khayal, andai tiada keberanian, kasih-sayang dan tanggungjawab sejumlah nelayan saat mereka terkatung-katung dalam perahu tak berbahan bakar, sebagai kumpulan ratusan orang lapar dan haus.



“Keberanian para nelayan, keterpanggilan atas dasar kasih sayang sesama manusia yang diperlihatkan para nelayan desa inilah, menginspirasi banyak orang menjadi lebih manusiawi,” ujar Insan Nurrohman, Vice President Relawan ACT.

Bagi warga desa Matang Puntong, membantu Rohingya merupakan kewajiban yang mereka lakukan atas dasar kemanusiaan. Mereka paham betul bagaimana perasaan para pengungsi Rohingya, lantaran mereka pernah mengalami hal serupa.

Hal ini membuat warga desa bahu-membahu menyiapkan lahan untuk hunian para pengungsi Rohingya. Mereka pun sama sekali tidak pernah berpikir akan mendapat apresiasi dari mana saja.

Warga desa menjalani semua itu tanpa sedikitpun berharap apresiasi dari manapun. Warga desa tak berhitung dalam membantu sesama.

“Ini yang kami punya dan kami mampu berikan untuk saudara–saudara kami Muslimin Rohingya. Selanjutnya kami mengharapkan pemerintah bisa dan mau menjaga mereka dengan baik,” kata Mansur.

Bertautnya kebaikan hati rakyat dengan kesungguhan semoga mampu mengetuk hati pemerintah Indonesia, menjadi teladan dunia bagaimana memuliakan pencari suaka. Dunia akan memetik hikmah, betapa kebaikan kolektif sebuah bangsa menjadi penyebab curahan keberkahan bagi negeri ini.
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved