TRENDING TOPIC #PARIS ATTACK #USA vs RUSSIA #MOST VIDEO
Follow

atjehcyber thumbkanan

rental mobil di aceh, rental mobil aceh, jasa rental mobil aceh, sewa mobil di aceh, rental mobil banda aceh, sewa mobil di banda aceh

atjehcyber stick

Nyawa Pria Kanada melayang, Buntut Penolakan Bayar Tebusan

Tuesday, April 26, 2016 10:15 WIB

Dibaca:   kali

atjehcyber, atjeh cyber, atjeh news, atjeh media, atjeh online, atjeh warrior, acehcyber, aceh cyber, aceh warrior, aceh cyber online, atjeh cyber warrior



Warga Kanada tewas dipenggal oleh Abu Sayyaf di Filipina setelah tenggat waktu pembayaran tebusan tidak terpenuhi. Menurut pejabat yang mengetahui soal perundingan dengan Abu Sayyaf, pemerintah Kanada menemui jalan buntu dalam negosiasi soal tebusan.

Pria Kanada bernama John Ridsdel itu tewas dipenggal dan kepalanya dibuang di Jolo pada Senin malam, setelah tenggat waktu pembayaran tebusan 300 juta peso atau Rp84 miliar lewat.

Mantan perdana menteri Ontario yang juga sahabat Ridsdel, Bob Rae, mengatakan pemerintah terlibat langsung dalam negosiasi antara keluarga sandera dengan Abu Sayyaf.

Ridsdel adalah satu dari empat sandera Abu Sayyaf yang diculik di resor Pulau Samal pada September 2015 lalu. Selain dia, ada seorang lagi asal Kanada, seorang warga Norwegia dan seorang wanita Filipina.

Rae mengatakan, sempat muncul harapan saat Abu Sayyaf membebaskan seorang misionaris asal Italia, Rolando del Torchio, 53, setelah dibayarkan tebusan sebesar 29 juta peso atau lebih dari Rp8,2 miliar. Torchio diculik di Mindanao pada Oktober tahun lalu.

Namun kata Rae, perundingan dengan Abu Sayyaf mandek setelah kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS itu menolak menurunkan nilai tebusan yang jumlahnya jauh lebih besar ketimbang untuk pembebasan Torchio.

"Tebusan dibayarkan (untuk sandera Italia), tapi jumlahnya sama sekali tidak mendekati yang diinginkan (untuk Ridsdel). Ini adalah situasi yang sangat sulit dan membuat frustrasi keluarga," kata Rae, dikutip dari media Kanada, National Post, Senin (25/4).

Rae mengatakan, pemerintah Kanada memiliki kebijakan untuk tidak bernegosiasi dengan teroris. Itulah sebabnya mengapa pemerintah Kanada tidak terlibat langsung dalam upaya pembayaran tebusan.

Hal ini agar tidak menciptakan preseden buruk di masa mendatang. Kebijakan yang sama juga diambil oleh pemerintah Filipina yang bersikeras akan membebaskan sandera dengan menurunkan militer dan polisi.

Saat ini masih ada tiga sandera Abu Sayyaf lainnya, seorang di antaranya warga Kanada. Trudeau mengatakan pemerintah "tidak akan berkomentar atau memberikan informasi agar tidak mengganggu upaya yang tengah berlangsung."

Abu Sayyaf saat ini juga menahan beberapa sandera asing lainnya termasuk seorang warga negara Belanda, satu orang warga Jepang, empat warga Malaysia dan 14 tawanan dari Indonesia.
KOMENTAR
DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Artikel Pilihan Pembaca :

mobile=show

Copyright © 2015 ATJEHCYBER — All Rights Reserved