NEW YORK (atjehcyber) - Departemen Keuangan AS mengatakan kali pertama dalam sejarah utang pemerintah federal AS mencapai $19 triliun dolar atau setara dengan Rp257.000 (ribu) Triliun rupiah.
Washington Times melaporkan utang pemerintah AS meningkat delapan triliun dolar dalam tujuh tahun terakhir. Saat Barrack Obama memasuki Gedung Putih, utang pemerintah AS sekitar 10,8 triliun dolar. Kini menjadi 19 triliun dolar USD.
Ini artinya, setiap warga AS -- pria, wanita, dan anak-anak -- berutang $60 ribu dolar AS, atau Rp 822 juta, Mengutip Kantor Anggaran Kongres.
Biro Sensus mengatakan tambahan utang pemerintah federal AS dalam tujuh tahun terakhir membebani setiap keluarga dengan 70 ribu dolar AS, atau hampir Rp 1 miliar. Jumlah keluarga di AS saat ini mencapai 117,5 juta.
Sekitar 13,7 triliun dolar adalah utang publik, dan sisanya pinjaman pemerintah.
Pemerintah federal AS beroperasi tanpa plafon utang, karena pembicaraan RUU pembatasan utang ditangguhkan sampai 2017. Akibatnya, pemerintah AS bisa setiap saat meminjam kepada siapa pun, dengan jumlah tak terbatas.
David Walker, mantan Pengawas Keuangan Publik AS, mengatakan utang pemerintah federal AS sesungguhnya bukan 19 triliun dolar, tapi 65 triliun dolar.
"Anda harus mempertimbangkan bukan hanya utang publik, tapi utang kita kepada dana perwalian jaminan sosial dan medicare, serta kewajiban yang tidak didanai program asuransi sosial," kata Walker kepada Russia Today.
"Ketika Anda menambahkan semua angka-angka itu, yang Anda lihat adalah utang pemerintah federal AS mencapai 65 miliar dolar AS," lanjutnya.
JOIN